Memperjuangkan masa depan, berkarya di masa kini dan belajar dari masa lalu, selalu menjadi prioritas. Dengan dukungan keluarga, semua pasti dapat dilakukan dengan baik dan seimbang.
Hal inilah yang dilakukan oleh Elizabeth Lila Mareta, dimana beliau saat ini berkarya melalui CU Sawiran, tidak hanya untuk dirinya sendiri melainkan untuk keluarga dan sesama.
Perjalanan hidup dan karir wanita kelahiran Kota Lospalos yang berjarak lebih dari 2.650 km dari Kota Malang ini sangat menginspirasi. Dimana beliau bekerja tidak hanya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, melainkan kesejahteraan dari banyak orang yang menjadi anggota CU Sawiran.
”Saya bekerja di CU Sawiran, bukan hanya untuk mengejar pendapatan semata. Melainkan saya bisa mengembangkan nilai sosial yang diajarkan orang tua melalui karya nyata di CU Sawiran” demikian kata Lila, panggilan akrab Elizabeth Lila Mareta.
“Melalui CU Sawiran, saya bisa berbuat baik dengan mengajak banyak orang untuk bisa mengelola keuangannya, sehingga keluarga tersebut bisa mempersiapkan masa depannya” sambung Lila.
Perjalanan karir yang dimulai sejak tahun 2008, telah memberikan banyak pengalaman dan prestasi hingga saat ini Lila menduduki posisi strategis yaitu Pimpinan Cabang III yang membawahi wilayah Kepanjen, Wlingi dan Blitar.
Dalam pekerjaan, Lila tidak langsung mendapatkan posisi bergengsi ini semuanya dilalui dengan kerja keras dan mendapatkan prestasi. “Awal bekerja di CU Sawiran, saya menjadi BO di TP Sawiran yang turun ke lapangan untuk mengambil tabungan.
Hingga akhirnya, terjadi kecelakaan lalu lintas, yang membuat saya dipindahkan ke TP Kepanjen selanjutnya ke TP Wlingi agar lebih dekat dengan keluarga untuk perawatan.
Perjuangan menjadi BO apalagi hingga terjadi kecelakaan sungguh berat, namun saya masih bersyukur dan bahagia karena masih bisa membantu banyak orang untuk meraih kesejahteraannya” kata Lila. “Tahun 2010, saya mendapatkan promosi untuk menjadi Kepala Tempat Pelayanan di TP Batu, dan menjadi Pimpinan Cabang III CU Sawiran.
Hal ini semakin memotivasi saya untuk semakin semangat dalam karya agar banyak anggota dan masyarakat yang bisa mempersiapkan masa depannya melalui CU Sawiran.” sambung Lila.
Memilih berkarir dan menjadi seorang pemimpin tentu tidak mudah bagi seorang Ibu. Namun hal ini tidak mengurangi kasih sayang yang diberikan untuk keluarga, terutama untuk putra – putra yang dimiliki.
Lila menceritakan “Di awal pernikahan, saya dan suami telah berfikir matang dan berkomitmen bahwa kita hidup tidak hanya saat ini, melainkan juga untuk masa depan. Kita harus bekerja sama untuk mempersiapkan masa depan keluarga dengan lebih baik.
Karena itu, suami mengijinkan untuk tetap bekerja walaupun pasti ada konsekuensi yang harus dihadapi bersama, misalnya waktu pertemuan dengan keluarga”.
Lila menambahkan “ Tentu saja menjadi seorang Ibu tidak bisa selalu sempurna, namun dengan dukungan suami dan orang tua, saya masih bisa memberikan yang terbaik, baik itu waktu maupun cinta untuk kedua putra saya.”
Mengelola pekerjaan dan mengelola rumah tangga tentu cukup sulit. Namun dengan komunikasi dan keterbukaan yang dibangun dalam keluarga Lila, mampu memberikan ketenangan dan kenyamanan sehingga rencana besar yang dibangun di awal rumah tangga, yaitu masa depan yang cerah dapat diwujudkan. Saat ada kenyamanan di rumah, memberikan rasa tenang saat bekerja.
Saat mampu mengelola tim dengan baik, menghadirkan suasana damai dalam keluarga. “Namun, jangan lupa selalu berdoa, berpasrah pada yang kuasa. Sebaik apapun mengelola pekerjaan dan rumah tangga tanpa ada rahmat dan berkatNya tidak pernah ada ketenangan”
E. Lila maretha
Terima kasih inspirasi dari Lila. Tanpa Anda, tidak pernah ada masa depan yang cerah dalam keluarga.